Senin, 23 November 2015

Analisis Bisnis Gurami

Prolog.
Usaha ikan gurami adalah usaha yang menjanjikan. Pasar masih terbuka lebar. Restoran, supermarket, rumah makan, warung kaki lima bahkan usaha catering selalu membutuhkan Gurami sebagai menunya. Dengan harga jual dari petani sekarang yang mencapai Rp 20.000,- maka bisa disimpulkan bahwa budidaya gurami adalah budidaya emas hidup. Bagaimana tidak anda bisa bisnis gurami mulai dari jual telor gurami(persarang sudah mencapai Rp 90.000,- dengan banyak 7000 telur), pembibitan, pembesaran bahkan pemasarannya. Tulungagung sebagai sentra gurami saat ini mengalami kualahan memenuhi stok nasional akan kebutuhan gurami.
Contoh kasus :perputaran gurami konsomsi di jogja perharinya mencapai 4 ton . itu artinya uang buat beli gurami mencapai Rp 20.000 X 4000kg = Rp 80.000.000,- angka fantastis bukan. Belom dijakarta dan kota kota besar lainnya.

Contoh Analisa biaya pembesaran gurami

Modal :
1.Kolam : ukuran 7 X 10 x 1 = 70 Meter persegi
2.Bibit gurami : 1400 ekor dengan harga Rp 2000/ekor ukuran gurami rokokan.
3.Pelet : 21 sak dengan harga Rp 200.000/sak. Per 200 ekornya butuh
3 sak sampai dengan masa panen ( 8-9 bulan). Berarti kalo 1400 ekor membutuhkan minimal 21 sak.
4. Obat dan prebiotik guna menambah nafsu makan gurami Rp 300.000,-
Catatan : -tebar maksimum penebaran gurami untuk pembesaran adalah 20 ekor
per 1 meter persegi.
- karena gurami adalah ikan herbivora maka selain pellet, ikan juga dikasih dedaunan. Terutama pada musim pancaroba. Karena pemberian pellet dan prebiotik pada musim pancaroba akan menimbulkan penyakit. Daun yang disukai oleh gurami adalah daun papaya, kangkung maupun daun lumbu atau orang jawa menyebut daun senthe.

Hitungan bisnisnya adalah sebagi berikut ini :
Pengeluaran :
Bibit gurami : Rp 2000,- X 1400 ekor = Rp 2.800.000,-
Pakan : Rp 200.000 X 21 sak = Rp 4.200.000,-
Obat/prebiotik : Rp 300.000,- (buat beli Raja gurami, Spf dan tetes tebu)
Total pengeluaran : Rp 2.800.000 + Rp 4.200.000 + Rp 300.000 = Rp 7.300.000,-

Pemasukan/panen :
Asumsi dalam 10 bulan bobot ikan mencapai 1Kg dengan harga Rp 20.000,-/Kg.
Panen : 1400 ekor X Rp 20.000,- = Rp 28.000.000,-

Keuntungan : Panen – Pengeluaran
: Rp 28.000.000 – 7.300.000 = Rp 20. 700.000,-


Artinnya dalam jangka waktu 10 bulan anda akan untung Rp 20.700.000,-
Kalo anda sebagai pemula mempunyai 2 kolam saja. Maka keuntungan anda tinggal kalikan saja menjadi Rp 41.400.000,-. Fantastis kan. Dalam setahun anda sudah bisa menggunakan keuntungan anda untuk naik haji dan sisannya untuk uang saku.

Pakan gurami
Anda dapat memberikan pakan gurami dengan system kombinasi tetes tebu, raja gurami , Spf dan pellet. Carannya sbb :

Pellet 4kg + 2tutup Raja gurami +1tutup Spf + 3tetes tebu + air 1 liter

Kemudian adonan diatas diaduk dan setelah 15 menit berikanlah pada gurami anda.
Inssya Allah pellet yang anda berikan 80% nya akan menjadi daging gurami. Misalnya anda merasa telah menebar 100 kg maka 80 kg nya akan menjadi daging.
Jika pellet sudah mengapung diatas dan tidak di makan gurami, berarti gurami telah kenyang. Itulah rumus untuk mengetahui ikan sudah kenyang atau belum.

Kolam Gurami

Ada 3 jenis kolam gurami :
1. Kolam permanent
yaitu kolam yang dibuat dari semen.
Cara buatnya adalah sebagai berikut ini :
- Buatlah kolam dari semen
- Gosok gosoklah dinding kolam dengan daun papaya. Hal ini dimaksudkan agar nanti lumut segera tumbuh dan untuk menghilangkan bau semen
- Rendamlah kolam dengan air dan biarkan minimal 2 minggu
- Tebarkanlah garam sekitar 2kg ke kolam dimaksudkan agar kolam bebas dari penyakit.
- Buang airnya, ganti dengan yang baru, diamkan selama 3 hari
- Bibit ikan bisa segera ditebar dengan aturan per 1 meter perseginnya hanya boleh ditebar maxsimum 20 ekor gurami dikolam pembesaran.
2. Kolam tidak permanent
Cara buatnya adalah sebagai berikut ini :
-Buat kolam ditanah langsung sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
-Aduklah dasar kolam
-Berikan gamping dolomite dengan cara ditabur. Untuk membunuh organisme atau penyakit.
-aliri kolam dengan air. Diamkan selama 3 hari
- Benih segera bisa ditabur.
3. Kolam Terpal
Kolam terpal digunakan petani pada lahan yan airnya sulit. Bisa menggunakan air hujan.
Carannya buatlah kolam dengan menggunakan terpal. Bisa dihalaman rumah, bisa di sawah. Intruksi selanjutnya seperti pada kolam permanent. Kabupaten Tulungagung sebagai sentra gurami kebanyakan menggunakan system terpal karena airnya yang susah. Bisa dipakai untuk 3 kali panen atau selama 3 tahun.

Cara penebaran Gurami
Cara penebaran gurami adalah sebagai berikut ini :
1. Usahakan 1hari sebelum diangkut dari petani, bibit gurami puasa makan pellet selama 1 hari.
2. Setelah ditebar dikolam yang baru, gurami juga puasa 1 hari sehingga total gurami puasa selama 2 hari.
3. baru pada hari selanjutnya gurami siap di beri pellet seperti rumus diatas.

Hal diatas dimaksudkan agar gurami tidak mengalami stress dilingkungannya yang baru. Karena kalo baru ditebar ke kolam yang baru trus dikasih pellet, dijamin ikan gurami tidak akan memakannya. Karena gurami masih mengalami stress dilingkungannya yang baru. Gitu broo.

Bisnis Indukan Gurami
Ini adalah buat anda yang mau menjual indukan gurami. Satu set indukan gurami biasannya terdiri dari satu pejantan dan empat betina. Induk gurami berumur antara 3 sd 5 tahun yang baik. Setelah anda mempunyai induk gurami maka anda dapat memulai bisnis selanjutnya jual telor gurami. Karena dalam sebulan Gurami mampu bertelur sekali yang berjumlah antara 3000 sd 7000 telor didalam sarang. Jika empat betina gurami anda bertelor semua maka dalam sebulan gurami anda akan bertelor
sebanyak 7000 X 4 = 28.000 telor. Fantastis bukan. Dengan harga telor sekarang mencapai Rp 30,-/ telor maka pemasukan anda adalah 28.000 X Rp 30,- = Rp 840.000,-.
Lumayan kan. Setelah sukses buat telor selanjutnya anda siap buat bisnis pembibitan dengan menetaskan telor gurami tersebut.

Cara Penetasan Telor gurami
1. tempatkan telur diair bak dengan suasana teduh. Selama 24x2 jam telor akan menetas
2. Telor akan menjadi larva
3. Selama 5hari larva akan makan dari persediaan yang ada dari induknya.
4. Setelah larva berumur 5hari dengan nama burayak atau bayi gurami mulailah diberikan makanan tambahan berupa cacing sutra.
5. Selang 2minggu pindahkanlah burayak di bak pembibitan.
6. Setelah bibit berumur 1bulan maka bibit sudah bisa dijual dengan harga ukuran silet sebesar Rp 300,-/Ekor. Bayangkan nilai telor anda setelah menetas akan menjadi Rp 300 x Rp 28.000 = Rp 8.400.000,-. Tentunnya dipotong biaya untuk beli cacing sutra untuk pakan bro. dengan harga Rp 10.000/liternya.



Selamat mencoba usaha budidaya gurami bro…be a boss !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar